Rabu, 07 September 2011

kekasih sejati

Manusia, makhluk Tuhan termulia di muka bumi ini, diciptakan dari sepasang insan yang saling Cinta. Lahir dengan tangis yang menandakan bahwa hidup penuh dengan perjuangan, banyak onak dan duri...
Pernahkah kita sadari kehidupan ini merupakan anugerah yang terbesar yang Allah berikan kepada kita ?. Bisa kuliah, bekerja, dan berkumpul dengan teman-teman, berbagi cerita, tawa dan canda serta derita yang mewarnai kehidupan ini ...
Pernahkah kita bertanya, untuk apa kita hidup di muka bumi ini ? ...pernahkah kita merasa punya arti dan berarti bagi orang lain, merasa dibutuhkan, setidak-tidaknya bagi orang-orang yang dekat dalam kehidupan kita ?
Pernahkah kita sadari, kita bisa bertahan hidup sampai detik ini tak lain karena Cinta, Cinta dari Allah Swt. Kita akan lebih sadar jika jauh dari orangtua. Manakala orang-orang yang kita cintai meninggalkan kita. Manakala kita sunyi tak berteman. Manakala kita merasa hampa dalam kehidupan. Tak satupun yang abadi kecuali Cinta Allah pada kita, hamba-hamba_Nya. Tidakkah kita rindu untuk selalu berada di dekat_Nya ?
(Rasulullah Saw, beliau selalu rindu untuk bertemu Allah Swt, mendengar suara Azan yang di "Senandung'kan Bilal. "Shalat, adalah kesenangan hidupku". Kata Beliau (Hamba terkasih Allah Swt).
Sekarang wahai saudaraku, hamba-hamba yang dianugerahi iman dan Islam. Siapkan hari-harimu, isi dengan hal-hal yang berguna dan bermanfaat baik bagi temanmu, masyarakat luas, bangsa dan negara. Apalagi semata-mata hanya untuk mencari Ridha Allah Swt, semua itu sebagai tanda Cinta dan rasa syukur kita, yang telah diberikan_Nya anugerah yang begitu banyak.
Waktu semakin cepat, apabila kita tidak memanfaatkannya dengan hal-hal yang berguna, kita akan tergilas masa !!!. Berjanjilah untuk jadi yang lebih baik dari sekarang. Dan terbaik di hadapan_Nya.
Karena Cintamu, tidakkah seseorang itu senantiasa ingin tampak baik saat bertemu kekasihnya ???!!!. Jadikan Allah ?Kekasih Sejati? dalam hidupmu.
"ya ALLAH, Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. ya ALLAH, Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang2 yang terdahulu daripada kami. ya ALLAH, Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum2 yang kafir".
(Al-Baqarah : 286)

PENYAKIT JANTUNG

Penyakit jantung bawaan adalah jenis cacat atau kelainan dalam satu atau lebih struktur dari jantung atau pembuluh darah yang terjadi sebelum kelahiran.
Cacat ini terjadi pada saat janin berkembang di dalam rahim dan mempengaruhi 8-10 dari setiap 1.000 anak.
cacat jantung bawaanl dapat menimbulkan gejala pada saat lahir, selama masa kanak-kanak, dan kadang-kadang tidak dewasa sampai.
Sekitar 500.000 orang dewasa di AS mengidap penyakit jantung bawaan.

Apa Penyebab Penyakit Jantung Bawaan?
Pada sebagian orang, penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang berkaitan dengan peningkatan kesempatan untuk mendapatkan penyakit jantung bawaan. Faktor-faktor risiko meliputi:
Genetik atau kelainan kromosom pada anak seperti sindrom Down.
Menggunakan obat tertentu atau alkohol atau penyalahgunaan obat-obatan selama kehamilan.
Ibu infeksi virus, seperti rubella (campak Jerman) pada trimester pertama kehamilan.
Risiko memiliki anak dengan penyakit jantung bawaan adalah lebih tinggi jika orang tua atau saudara memiliki cacat jantung bawaan – meningkatkan risiko dari delapan dalam 1.000 sampai 16 di 1.000.
Apa Jenis Masalah Jantung Bawaan Apakah Ada?
Masalah yang paling umum jantung bawaan adalah:
Cacat katup jantung. Penyempitan atau stenosis dari katup atau penutupan lengkap yang menghambat atau menghalangi aliran darah ke depan. cacat katup lainnya termasuk katup bocor yang tidak menutup dengan benar dan memungkinkan darah bocor ke belakang.
Cacat pada dinding antara atrium dan ventrikel jantung (atrium dan ventrikel cacat septum). Cacat ini memungkinkan pencampuran abnormal oksigen dan unoxygenated darah antara sisi kanan dan kiri jantung.
Kelainan otot jantung yang dapat menyebabkan gagal jantung.
Apa Apakah Gejala Penyakit Jantung Bawaan di Dewasa?
Penyakit jantung bawaan dapat didiagnosis sebelum kelahiran, setelah lahir, selama masa kanak-kanak, atau tidak dewasa sampai. Hal ini dimungkinkan untuk memiliki cacat dan tidak ada gejala sama sekali. Pada orang dewasa, jika gejala hadir, mereka mungkin mencakup:
Sesak napas.
Kemampuan yang terbatas untuk latihan.
Bagaimana Penyakit Jantung Bawaan Didiagnosis?
penyakit jantung kongenital sering pertama terdeteksi ketika dokter Anda mendengar bunyi jantung abnormal atau hati bergumam saat mendengarkan hati Anda.
Tergantung pada jenis gumaman dokter Anda mendengar, ia dapat memerintahkan pengujian lebih lanjut seperti:
    Ekokardiogram atau ekokardiogram transesophageal (TEE) Kateterisasi jantung Sinar-X dada Elektrokardiogram (ECG atau EKG) MRI
Bagaimana Penyakit Jantung Bawaan Diobati?
Pengobatan didasarkan pada keparahan dari penyakit jantung bawaan. Beberapa cacat jantung ringan tidak memerlukan pengobatan apa pun. Lainnya dapat diobati dengan obat-obatan, prosedur, atau pembedahan. Kebanyakan orang dewasa dengan penyakit jantung bawaan harus dipantau oleh seorang spesialis jantung dan mengambil tindakan untuk mencegah endokarditis (infeksi serius dari katup jantung) sepanjang hidup mereka.
Bagaimana saya dapat Mencegah endokarditis?
Mereka yang memiliki penyakit jantung bawaan memiliki resiko untuk mendapatkan endokarditis, bahkan jika hati itu diperbaiki atau diganti melalui operasi. Untuk melindungi diri Anda sendiri:
Beritahu semua dokter dan dokter gigi Anda memiliki penyakit jantung bawaan. Anda mungkin ingin membawa kartu dengan informasi ini.
Hubungi dokter Anda jika Anda memiliki gejala infeksi (sakit tenggorokan, nyeri tubuh umum, demam).
Merawat gigi dan gusi untuk mencegah infeksi. Lihat dokter gigi Anda untuk kunjungan rutin.
Minum antibiotik menurut American Heart Association panduan sebelum Anda menjalani setiap prosedur yang dapat menyebabkan perdarahan, seperti: pekerjaan gigi (bahkan gigi dasar pembersihan), tes invasif (setiap tes yang mungkin melibatkan darah atau pendarahan), dan sebagian besar atau pembedahan kecil. Periksa dengan dokter Anda tentang jenis dan jumlah antibiotik yang harus Anda ambil.
Cacat Jantung bawaan pada Anak
Ada beberapa cacat jantung kongenital yang terdeteksi dan diobati pada awal masa kanak-kanak. Kebanyakan dari mereka adalah koneksi abnormal antara pembuluh darah, dan pembuluh darah jantung, dan pembuluh darah (seperti arteri aorta dan paru-paru). Sambungan ini dapat memungkinkan unoxygenated normal darah mengalir ke tubuh, bukan ke paru-paru, atau mengizinkan oksigen darah mengalir ke paru-paru bukan untuk tubuh. Mereka juga dapat menyebabkan gagal jantung. Beberapa contoh penyakit jantung bawaan pada bayi dan anak-anak termasuk:
    Patent ductus arteriosus (ketika darah bypasses mencegah paru-paru untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh). Tetralogi Fallot (empat cacat jantung yang berbeda yang terjadi bersama-sama). Transposisi dari pembuluh darah besar (darah dari sisi kiri jantung dan sisi kanan bercampur hati karena koneksi arteri besar tidak benar). Coarctation aorta (aorta mencubit). Masalah Katup jantung
Apa Apakah Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi dan Anak-anak?
Gejala penyakit jantung bawaan pada bayi dan anak-anak termasuk:
    Cyanosis (sebuah warna kebiruan pada kulit, kuku, dan bibir). Cepat bernapas dan makan miskin. Kurang berat badan. Infeksi paru berulang. Ketidakmampuan untuk latihan.
Bagaimana Cacat Jantung Bawaan pada Anak-anak Diobati?
Sebagian besar cacat jantung bawaan akan memerlukan pembedahan atau prosedur intervensi untuk memperbaiki masalah. Seringkali anak-anak dengan penyakit jantung bawaan juga akan memerlukan perawatan dengan obat-obatan untuk memperbaiki fungsi jantung juga.
Anak-anak dan orang dewasa dengan penyakit jantung bawaan harus ditangani oleh seorang ahli jantung yang mengkhususkan diri dalam penyakit jantung bawaan. Beberapa jenis penyakit mungkin memerlukan pendekatan tim sebagai anak tumbuh menjadi dewasa.

Simpleee

Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana

Penulis : Inayati


Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.
Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.
Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.
”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.
”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.
Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.
Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.
Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.
Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.
”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.
Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?
Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?
Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.
Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.
Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu. *

terhanyut

Ada saatnya seseorang terhanyut dalam buaian cinta, tapi tak jarang pula seseorang terluka dan akhirnya berbuat nekad, juga karena cinta. Cinta datang dan menyapa siapa saja yang dia kehendaki. Tak peduli  gadis, perjaka, janda, duda, bahkan yang sudah punya pasangan resmi sekalipun.
Jatuh cinta berjuta rasanya, dunia serasa milik berdua. Tak peduli orang mau bilang apa, logika pun kadang terabaikan. Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga, begitulah kata pujangga.
bungaKetika cinta menyentuh hati……..
Ketika cinta mengecup mesra…….
Ketika cinta membelai indah………
Ketika cinta mendekap erat………..
Ketika itu juga hasrat menggoda jiwa…….
Setiap detik yang berlalu, setiap menit yang terlewatkan, setiap jam yang terbuang, rasanya tak ingin berpisah dan menjauh darinya.
Cinta tak selamanya memberikan kehangatan, keindahan dan kebersamaan. Saat hati terluka karena cinta, saat api cemburu membakar  dada, semua cara dihalalkan untuk mendapatkan cinta itu kembali. Apalagi saat cinta harus berbagi dengan yang lain, hati tak akan rela melepasnya pergi.
Cinta penuh misteri, tapi tanpa cinta hidup juga tak berarti